Thursday, January 17, 2013

Pompa Celup Flygt Untuk Aplikasi Tambang

Seperti yang telah diketahui, PT Esparindo Dayamegah menyediakan banyak tipe pompa air yang salah satunya adalah Pompa Celup Flygt (Flygt Submersible Pump) untuk berbagai aplikasi. Kami menjual pompa celup Flygt B Series untuk digunakan pada aplikasi pertambangan dan konstruksi. Kami juga menyediakan celup Flygt C Series yang digunakan untuk transfer limbah sewage pada gedung bertingkat, apartemen dan mall. Pompa Flygt C series juga digunakan pada industri, digunakan oleh PDAM, pembangkit listrik, dan lain-lain. Kami sangat menyarankan kepada anda para pemakai atau calon pemakai pompa celup Flygt untuk membeli langsung pada agen resmi Flygt seperti PT Esparindo Dayamegah. Dengan membeli langsung dari agen resmi, ketersediaan pompa dan suku cadangnya lebih terjamin, dan anda akan langsung mendapatkan harga terbaik.

Pompa Celup Flygt Di Showroom Kami Bersanding Dengan Beberapa Merek Pompa Lain

PT Esparindo Dayamegah juga menyediakan langsung stok beberapa tipe pompa celup Flygt yang populer sehingga anda tidak perlu menunggu terlalu lama untuk indent. 

Salah satu tipe yang populer untuk pertambangan adalah Flygt B Series. Umumnya yang digunakan adalah yang dapat dengan mudah dipindah-pindahkan (transportable) yaitu Flygt BS yang salah satu tipenya dapat dilihat pada foto berikut ini.

Salah Satu Tipe Flygt BS Yang Kami Sediakan

Baru-baru ini kami menawarkan pompa Flygt Seri BS kepada klien kami yang mengalami kebanjiran pada tambangnya. Klien kami mengalami kesulitan menemukan pompa yang efisien untuk menguras air (dewatering) dari tambangnya. Beliau sebelumnya menggunakan pompa air end-suction yang dikopel dengan engine dan diletakan di ponton mengapung buatan. Beliau mengeluh atas ketidak-efisienan pompa air end-suction tersebut yang sering bermasalah dan juga problem atas enginenya. 

Karena kedalaman tambangnya saat ini telah mencapai permukaan air tanah, maka air terus menerus mengalir masuk menembus ke dalam (infiltration) ke dalam tambangnya. Pompa air yang digunakan saat ini tidak dapat mengatasi air yang masuk sehingga klien kami memutuskan mencari pompa yang lebih handal. Klien kami belum mengenal Flygt sebelumnya. Kami menawarkan Flygt seri BS dengan spesifikasi yang diminta oleh klien. Setelah dilayani oleh bagian marketing kami disertai support dari engineer kami dan riset yang dilakukan sendiri oleh klien kami sendiri melalui internet, akhirnya sang klien setuju menggunakan produk Flygt yang kami tawarkan. Setelah penjelasan akan tata cara pemakaian, pemasangan, wiring, dan lain-lain, pompa kemudian siap kami kirimkan ke tambang klien tersebut yang di luar pulau Jawa.

Pompa Flygt BS Hendak Disiapkan Untuk Pengiriman Ke Luar Pulau

PT Esparindo selalu berkomitmen menyediakan produk pompa air yang terbaik kepada para pembeli kami. Kami selalu memberikan produk pompa air yang terbaik untuk kepuasan pelanggan kami. Bila anda membutuhkan produk pompa air, pompa kimia, pompa transfer solar atau produk pompa centrifugal apapun, kami persilahkan untuk menghubungi kami.

Website kami: www.esparindo.com

Thursday, December 13, 2012

Pompa Celup Homa Yang Digunakan Oleh PT Aetra Air Jakarta

Salah satu pompa HOMA yang disediakan oleh PT. Esparindo Dayamegah disuplai kepada PT. Aetra Air Jakarta. Sebelumnya Aetra meminta kami menyediakan penawaran untuk pompa celup (submersible pump) dengan debit dan head yang cukup tinggi. Aetra selaku salah satu penyedia air bersih di Jakarta sangat mementingkan mutu dan kualitas. Setelah melalui proses penawaran  dan seleksi pompa oleh Esparindo dan supplier pompa-pompa lain, Aetra memutuskan untuk menggunakan pompa celup HOMA pada proyek upgrading dari salah satu fasilitas pengolahan air yang terdapat di Jakarta. Seperti yang telah diketahui, HOMA merupakan salah satu produsen pompa celup terkemuka di Eropa. Pompa celup HOMA merupakan pompa  yang dibuat langsung di Jerman dan diproduksi sesuai pesanan.


Logo PT Aetra Air Jakarta



PT Aetra Air Jakarta yang merupakan penyedia air bersih untuk separuh kota Jakarta memilih menggunakan Pompa celup HOMA karena kualitas yang baik dan kemampuan memompa air dalam head dan debit yang besar.





Informasi mengenai tipe-tipe pompa celup HOMA yang kami sediakan dapat dilihat pada blog pompa celup HOMA kami.

Pompa celup HOMA yang dijual Esparindo kepada Aetra memiliki spesifikasi sebagai berikut:
  1. Head (tekanan) maksimum = 55.8 meter
  2. Flowrate (debit) maksimum = 674.5 m3/jam
  3. Rated power (P2) = 79 kW
  4. Discharge port = 8 inch
  5. Impeller type = Multi channel

Pompa HOMA Tipe KX


Dari informasi spesifikasi tersebut bisa dilihat bahwa pompa tersebut memiliki kemampuan yang tinggi. Yang secara otomatis berarti pompa tersebut juga berukuran besar. Pompa celup HOMA ini memiliki bobot hampir 800 kilogram. Sedangkan untuk aksesorisnya sendiri memiliki bobot sekitar100 kilogram lebih. Total bobot dari pompa celup HOMA tersebut mendekati 1 ton.

Foto-foto dari proses pengiriman pompa celup HOMA akan kami tampilkan di bawah ini.

Proses Penurunan Aksesoris Pompa HOMA


Aksesoris Pompa HOMA Yang Sudah Diturunkan

Foto-foto di atas menunjukan proses penurunan aksesoris Pompa celup HOMA yang dipesan oleh Aetra. Aksesoris yang disebut autocoupling kit tersebut terdiri dari beberapa komponen yang terpisah. Autocoupling kit tersebut digunakan untuk instalasi pompa celup yang menggunakan sistem guide rail.

Proses Penurunan Pompa HOMA Dari Truk Box

Pompa HOMA Yang Sedang Diturunkan Forklift

Pompa Air HOMA yang sudah diturunkan ini harus melalui proses pengecekan yang dilakukan staff dari Aetra untuk memastikan kelengkapan aksesoris dan ketepatan tipe pompanya.

Pengecekan Pompa HOMA Yang Dilakukan Staff Aetra

Pengecekan Pompa Homa Oleh Staff Aetra Dibantu Staff Esparindo


Setelah pemeriksaan pompa celup HOMA ini dinyatakan lengkap kelengkapan dan kondisinya. Saat ini pompa tersebut masih menunggu hingga pekerjaan sipil untuk proyek upgrade instalasi fasilitas di Aetra selesai agar pompa ini dapat dipasang. Setelah pemasangan ini maka Aetra dapat menjangkau lebih banyak lagi pelanggan yang membutuhkan air di kota Jakarta ini. Kami mengharapkan dengan pemasangan pompa HOMA ini di fasilitas Aetra, kami ikut berkontribusi untuk kepentingan masyarakat umum dan kemajuan kota Jakarta ini.

Website kami: www.esparindo.com

Monday, November 5, 2012

Menentukan Daya Listrik Pompa Air Yang Tepat Untuk Pemakaian


Tipikal Grafik Pompa

Kali ini kami akan membahas mengenai daya (Power) dan konsumsi daya pompa air (Power Consumption). Bila kita perhatikan, pada umumnya sebagian besar konsumen di Indonesia selalu mengkhawatirkan berapa besar daya listrik pompa air yang dibelinya. Sebenarnya hal ini tidak hanya terjadi di pompa, tapi juga terjadi pada alat rumah tangga lainnya seperti televisi, kulkas, mesin cuci, dan lain-lain.

Bilamana daya pompa air yang diterangkan sales penjual pompa tersebut besar, otomatis calon pembeli tersebut akan kaget dan langsung tidak tertarik dan pada akhirnya meminta untuk ditawarkan pompa air dengan daya yang lebih rendah. Padahal dengan daya pompa air yang rendah biasanya pompa tersebut akan berukuran kecil dan pada akhirnya air yang dipompakan lebih sedikit. Untuk dapat memenuhi tangki penampungan, otomatis pompa air tersebut harus hidup lebih lama dan pada akhirnya pompa lebih cepat aus spare-partnya dan biaya listrik yang akan dibayar juga lebih tinggi. Tentunya ada di antara para pembaca heran mengapa dengan menggunakan daya pompa air yang rendah dapat mengakibatkan biaya listrik yang tinggi.

Kami akan memberikan penjelasan komprehensif mengapa hal itu dapat terjadi pada artikel ini. Semoga setelah membaca artikel ini salah kaprah yang terjadi di masyarakat luas ini dapat berkurang.

Di bawah ini akan kami berikan data spesifikasi pompa yang kami ambil dari kurva grafik performa pompa air (Pump Performance Curve) dan telah kami rangkumkan agar dapat lebih mudah dipahami dikarenakan grafik tersebut terlalu teknikal untuk orang awam.

Kami akan membandingkan pompa air merek XX tipe 123 (Ini merupakan merek pompa yang ada di pasaran yang namanya kami samarkan) dengan pompa air merek ESPA tipe Prisma 15-3 M.

Foto Pompa Espa Tipe Aspri/Prisma


Pompa air merek XX tipe 123
Daya listrik keluar (Output Power) = 150 watt
Kapasitas air = 23 Liter/menit saat Head = 10 meter
Kapasitas air = 15 Liter/menit saat Head = 20 meter
Kapasitas air = 4 Liter.menit saat Head = 30 meter

Pompa air merek ESPA tipe Prisma 15-3 M
Daya listrik keluar (Output Power) = 370 watt 
Kapasitas air = 60 Liter/menit saat Head = 10 meter
Kapasitas air = 43 Liter/menit saat Head = 20 meter
Kapasitas air = 17 Liter.menit saat Head = 30 meter

Kami akan memberikan contoh kasus (case study) di mana kami akan menyederhakan kasus ini agar para pembaca dapat menangkap secara jelas keterangan dan penjelasan yang akan kami berikan.

Dalam kasus ini mari kita asumsikan pompa air menghisap dari bak penampungan PDAM digunakan untuk mengisi tangki penampungan atas pada sebuah ruko empat lantai dengan ketinggian lantai ruko kira-kira 3.5 meter per lantai. Kita akan mengasumsikan head hisap pompa pada bak penampungan adalah sebesar 1 meter dan friction loss pada pipa dan fitting di bagian hisap & dorong sebesar nilai Head 4 meter. Ukuran tangki penampungan atas sebesar 2 meter kubik (2000 liter).

Head hisap pompa ke bak               =  1 meter
Head dorong pompa ke tangki atas = 14 meter
Tinggi tangki penampungan atas     =   1 meter
Friction losses pada pipa & fitting    =   4 meter
Total Head yang diperlukan             = 20 meter

Harap diperhatikan, cara penghitungan Head di atas telah disederhanakan dengan berbagai asumsi oleh kami. Untuk nilai aktual, diperlukan perhitungan hidrolik air secara menyeluruh.

Untuk mempermudah perhitungan, mari kita asumsikan setiap hari ruko tersebut menggunakan air sebanyak 2 meter kubik (2000 liter). Maka bila kita menggunakan pompa merek XX dan ESPA, durasi waktu hidupnya adalah:

Saat Head 20 meter, pompa air merek XX Tipe 123 akan menyala selama:
2000 Liter : 15 Liter/menit = 133.3 menit

Saat Head 20 meter, pompa air merek ESPA Tipe Prisma 15-3 M akan menyala selama:
2000 Liter : 43 Liter/menit = 46.5 menit

Yang akan kami sebutkan berikut ini merupakan salah kaprah yang terjadi. Pada umumnya orang mengkhawatirkan biaya listrik yang harus dibayar dengan berpatokan daya listrik (power) yang biasa dalam satuan watt, kilowatt atau HP. Sebenarnya yang harus dikhawatirkan adalah kWH (kilowatt Hour atau bisa kita sebut kilowatt Jam) yang merupakan satuan konsumsi daya dalam watt dikalikan waktu (dalam kasus ini jam).

Harap diingat, anda membayar listrik yang dibebankan PLN dalam satuan kWH dan bukan satuan Daya yang berupa kilowatt (kW) atau watt atau HP!! 



Mengacu pada penjelasan di atas, maka konsumsi listrik pada kedua pompa air tersebut adalah:

Pompa air merek XX Tipe 123 konsumsi listriknya sebesar:
133.3 menit x 150 watt = 19995 watt.menit = 333.25 watt.hour = 0.333 kWH

Pompa air merek ESPA Tipe Prisma 15-3 M konsumsi listriknya sebesar:
46.5 menit x 370 watt = 17205 watt.menit = 286.75 watt.hour = 0.287 kWH

Semakin rendah nilai kWH maka semakin murah biaya listriknya!

Dari hasil perhitungan di atas terlihat sangat jelas bahwa menggunakan pompa air dengan daya kecil BELUM TENTU lebih hemat! Terlihat pompa air ESPA Tipe Prisma 15-3 M dengan daya 370 watt beroperasi lebih singkat dan menggunakan konsumsi daya listrik lebih kecil rendah dibandingkan dengan pompa air merek XX Tipe 123 dengan daya 150 watt.

Selain biaya listrik yang lebih rendah, pompa air ESPA Tipe Prisma 15-3 M beroperasi lebih singkat tentunya akan lebih terjaga komponennya.

Tentu saja ada hal-hal yang harus diperhatikan pada instalasi dan pemakaian pompa air agar pengoperasiannya berjalan secara baik dan benar. Aplikasi pompa air harus tepat dan juga pompa tersebut dirawat (maintenance) secara teratur dan cermat. Silahkan menanggapi artikel kami ini bila ada yang hendak ditanyakan atau kurang jelas.

Semoga artikel kali ini dapat kembali bermanfaat bagi para pembaca sekalian. Bagi para pembaca yang hendak menggunakan isi artikel ini, kami mohon kesudiaannya memberikan referensi ke blog kami ini. Terima kasih.

Thursday, September 6, 2012

Hidrodinamika (Mekanika Fluida) Air Untuk Sistem Pompa – 1 (Apakah Memperkecil Ukuran Pipa Akan Memperbesar Tekanan Air?)

Kami akan secara teratur membahas mengenai dasar-dasar hidrodinamika air untuk sistem pemompaan. Pembahasan hidrodinamika ini akan berfokus pada mekanika fluida aliran air pada pipa. Kami akan mencoba membahas artikel ini sesederhana mungkin agar dapat dipahami oleh khalayak ramai yang tidak memiliki latar belakang teknis.
Artikel ini kami akan membahas miskonsepsi (kesalahpahaman) yang sangat umum terjadi pada pemipaan. Pada umumnya sebagian besar masyarakat (orang awam) selalu mempunyai persepsi “Dengan memperkecil ukuran pipa akan meningkatkan tekanan air”. Dengan sangat menyesal kami harus mengatakan bahwa pendapat tersebut adalah salah besar. Setelah puluhan tahun bergerak di bidang pompa, kami telah banyak mendengar penjelasan dari client maupun melihat langsung kesalahpahaman ini di lapangan.
Mengapa kesalahan ini sering terjadi? Hal ini dikarenakan pada umumnya masyarakat mengacu pada prinsip selang air. Mereka berpendapat bahwa bila ujung selang ditekan dengan jari, biasanya akan terasa aliran air lebih kencang saat keluar dari selang dan dapat menyembur lebih jauh. Maka sangat logis bila orang berasumsi dengan mengecilkan ukuran pipa maka tekanan air akan kencang seperti halnya dalam prinsip selang yang ditekan yang tentu saja tidak benar.
Kami akan memberikan beberapa penjelasan kepada anda mengapa memperkecil ukuran pipa tidak bisa meningkatkan tekanan air.
I. Prinsip Bernoulli Pada Pipa
Penjelasan paling sederhana adalah menggunakan Prinsip Bernoulli yang ditemukan oleh Daniel Bernoulli pada tahun 1738. Dalam keadaan ideal, Bernoulli menyatakan bahwa ketika kecepatan cairan pada suatu penampang (pipa) bertambah, maka tekanan cairan tersebut akan berkurang. Sebagai ilustrasi akan kami perlihatkan diagramnya di bawah ini.

Prinsip Bernoulli

Low Velocity = Kelajuan (kecepatan) rendah
High Velocity = Kelajuan (kecepatan) tinggi
Low Pressure = Tekanan rendah
High Pressure = Tekanan tinggi

Bisa diperhatikan pada gambar di atas, saat luas penampang pipa diperkecil, tekanan air berkurang dan kelajuan (kecepatan) air meningkat. Dan sebaliknya saat luas penampang pipa diperbesar, tekanan meningkat dan kelajuan (kecepatan) air berkurang. Jelas terlihat berdasarkan Prinsip Bernoulli bahwa bila luas penampang diperkecil maka yang meningkat adalah kelajuan air dan bukan tekanannya. hal ini disebabkan oleh Efek Venturi. Efek Venturi, sesuai dengan Hukum Kekekalan Energi menyatakan bahwa kecepatan suatu cairan akan bertambah ketika melewati ruang yang lebih sempit guna mempertahankan debit (kapasitas per satuan waktu) cairan tersebut sehingga tekanan cairan saat melewati ruang yang lebih sempit tersebut harus turun akibat perubahan energi dari energi potensial tekanan menjadi energi kinetik.

Kami rasa dengan adanya Prinsip Bernoulli dan Efek Venturi yang tergolong ilmu fisika yang menjadi bagian dari hukum alam ini akan membantu para pembaca untuk menjelaskan kesalah-pahaman yang sudah terjadi.


II. Pengaruh Gaya Gesek (Friction Loss) Pada Pipa
Pembahasan sebelumnya yang menggunakan asas Prinsip Bernoulli berdasarkan kondisi ideal. Tentu saja pada kenyataannya tidak ada kondisi ideal. Oleh karena itu kami akan membahas mengenai pengaruh gaya gesek cairan dengan pipa penampangnya. Semua cairan yang terdapat di dunia ini saat bergerak akan menimbulkan gaya gesek dengan penampangnya. Dalam hal ini kita ambil contoh air. Saat air bergerak berpindah dari satu tempat ke tempat lain melalui pipa, maka akan timbul gaya gesek antara cairan tersebut dengan pipa tersebut. Semakin tinggi kelajuan (kecepatan) pergerakan air tersebut, maka makin tinggi juga gaya gesek cairan dengan pipa.

Apa itu gaya gesek (friction loss)? Harap diperhatikan istilah Inggris yang tepat untuk gaya gesek adalah friction force. Tetapi untuk pemipaan ini digunakan istilah friction loss. Dan friction loss ini merupakan bagian dari Head Loss dari suatu sistem pemipaan. Arti sederhana gaya gesek adalah suatu gaya yang melawan laju aliran dari suatu cairan yang mengalir. Dalam halnya pipa di air, gaya gesek pipa di air akan melawan laju aliran air sehingga kelajuan (kecepatan) air akan berkurang yang secara otomatis nilai tekanan air juga berkurang. Di dalam kehidupan kita sehari-hari gaya gesek terdapat di mana saja. Mulai dari ban mobil yang bergerak, mendorong peti di atas lantai, maupun aliran air pada pipa.

Tabel Friction Loss Pada Selang Fleksibel 1.5"

Tabel di atas memperlihatkan nilai Head Loss/Friction loss (gaya gesek) dari suatu merek selang fleksibel 1.5". Terlihat dengan meningkatnya debit (kapasitas/satuan waktu) dari air, maka nilai gaya gesek tersebut juga naik. Gaya gesek yang meningkat akan menyebabkan total tekanan air pada pipa semakin berkurang.


III. Kesimpulan

Bila prinsip gaya gesek ini kita gabungkan dengan Prinsip Bernoulli maka anda akan melihat secara jelas bahwa memperkecil ukuran pipa TIDAK akan menaikan tekanan air pada pipa. Yang terjadi malah sebaliknya, memperkecil ukuran pipa AKAN menurunkan tekanan air pada pipa! Hal ini dikarenakan memperkecil ukuran pipa akan menurunkan tekanan dan ditambah karena kelajuan (kecepatan) air yang meningkat akan menyebabkan gaya gesek pipa pada air juga meningkat. Tekanan air yang telah menurun karena pengecilan pipa (sesuai dengan Prinsip Bernoulli) ditambah dengan gaya gesek (friction loss) air dengan pipa akan menyebabkan tekanan total air pada pipa akan berkurang secara drastis! Oleh karena itu ukuran pipa harus disesuaikan dengan kondisi lapangan, debit air yang mengalir dan jalur pipa yang ada. Kami di PT Esparindo Dayamegah akan memberikan rekomendasi ukuran pipa yang sesuai dengan kebutuhan client kami.

Semoga informasi ini pada artikel ini akan bermanfaat kepada para pembaca sekalian dan membantu menuntaskan masalah yang timbul dikarenakan kurangnya tekanan pada pipa yang kekecilan.

Bagi para pembaca yang hendak menggunakan isi artikel ini, kami mohon kesudiaannya memberikan referensi ke blog kami ini. Terima kasih.


UA-42274200-2